Cerdas sekali mereka, siapa ya gurunya?
Di samping rumah kontrakan Mas RZ Hakim dan Mbak Zuhana AZ
Ternyata Mas RZ Hakim juga masuk dalam titik yang harus dijumpai. Berikut adalah catatan pendeknya di jejaring sosial Facebook.
Sampai siang ini, telah ada tiga kelompok yang menjumpai saya. Mereka telah menyediakan beberapa pertanyaan, semuanya tentang sejarah Kalisat.
"Bagaimana wajah Kalisat di masa yang lalu? Seperti apa kisah asal-usul Kalisat? Siapa yang menjajah Kalisat? Mengapa? dll."
Senang berbincang dengan mereka. Kelompok kecil yang tugasnya telah terbagi; siapa yang bagian bertanya, siapa yang mencatat, potret, serta bagian mengabadikan.
SMP Negeri 1 Kalisat, kini ia telah berusia 53 tahun. Dulu merupakan salah satu dari enam SMP Negeri di Jember. Sekarang ini, setelah SMP Negeri di Jember sangat banyak, SMP Negeri 1 Kalisat masih eksis. Statusnya pun berstandar Nasional. Para alumnus berjumlah ribuan dan telah tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
*Kalisat, 10 Januari 2016
Ketika di Kedai Doeloe Kalisat
Jadi ketika ada salah satu kelompok yang ke Kedai Doeloe dan bertanya seputar sejarah bangunan kedai yang bercorak arsitektur Eropa, kami meminta bantuan Mas RZ Hakim. Mereka menamakan dirinya kelompok empat. Kelompok ini terdiri dari lima orang. Masing-masing bertugas sebagai notulen, penanya, rekam suara, rekam gambar, dan fotografer.
Pertanyaan masih senada, tentang Kalisat di masa 1859 hingga datangnya Jepang. Kadang mereka juga bertanya tentang asal-usul Kalisat. Menarik!
Syukurlah kami sudah tahu bahwa bangunan yang kami gunakan untuk kedai ini, ia menyimpan kisah bersejarah. Tapi kami tetap suka pesan penutup yang disampaikan oleh Mas RZ kepada adik-adik SMP 1 kalisat. Ia bilang, kalau ingin mengerti dan memahami Kalisat saat ini, bacalah masa lalunya.
Merdeka!