Pages

Kamis, 17 November 2016

Mat, Bajil, dan Kedai Doeloe

Kamis, 17 November 2016
Oleh RZ Hakim


Kedai Doeloe Kalisat, 30 September 2016

FOTO di atas dijepret oleh Zuhana AZ alias Mbak Prit. Paling kiri sendiri namanya M. Fabian Aldiano atau biasa dipanggil Icen. Siswa SMA 10 Nopember Kalisat kelas duabelas ini lahir di Magetan pada 16 Maret 1998. Selanjutnya saya sendiri, RZ Hakim. Di samping kanan saya ada Hoirul alias Mat. Paling kanan sendiri adalah Novliansyah Pradana Putra, oleh teman-temannya ia biasa dipanggil Bajil.

Mat dan Bajil adalah salah satu alasan mengapa Kedai Doeloe ada, dengan Frans Sandi sebagai founder. Mat dan Bajil, keduanya merintis keberadaan Kedai, sejak ia belum memiliki nama dan hanya dikenal sebagai 'warung kopine Frans' hingga bernama Kedai Doeloe, tepat setahun kemudian. Tentu, bila ingin mengerti bagaimana Kedai Doeloe bermula, nama Mat dan Bajil akan selalu ada. Sebab sejak Kedai berdiri, 15 November 2014, mereka berdua bahu membahu merintis usaha tersebut.

Sayang sekali, dua bulan sebelum Kedai Doeloe Kalisat tepat berusia dua tahun, Bajil mengundurkan diri. Saya mengetahuinya dari penuturannya sendiri di kolom komentar Facebook, ketika Bajil mengomentari catatan saya di group Sudut Kalisat Dokumenter tertanggal 10 September 2016. Berikut cuplikannya.

Saya: "Aku wingi bengi mampir kedai doeloe, dirimu tak ada. Gik atapah."

Bajil: "saya mengundurkan diri dari Kedai Doeloe Masbro. Sedih aslinya tapi ya sudah keputusan sudah saya buat, dan saya harus menata kembali hidup dan masa depan saya. Setidaknya ketika saya bangun tidur saya tidak bingung, makan apa saya hari ini."

Saya: "Wah, sejak kapan? Arep kawin paling yo? Haha... Pantesan wingi ora enek. Oke, apapun pilihannya, semoga sukses ya Jil."

Bajil: "Hahahaha, keinginan untuk kesana pasti ada mas. Kan nikah termasuk ibadah. Sudah mulai 4 hari saya mas berhenti. Iya Amin Mas, semoga ke depannya jadi lebih baik....."

Saya: "Sudah dibicarakan baik-baik kan sama teman-teman? Setidaknya sama Mamat dan Frans? Ohya aku iling, pas nang omah karo Beny Noenk koen lak wes ngomobg yo, arep nyobak kerjoan nangdi wes? Keloppaen engkok Jil. Semoga semakin berhasil."

Saya: "Tapi wingi Mamat tak takoni kok ndak ngerti yo?"

'Bajil nangdi Mat?'

'Tak taoh Mas. Paleng bedhe keperloan. Mandher beih tak sakek, Mas.' Ngono jare.

Bajil: "Sementara pamitnya masih gak etis Mas, masih lewat sms. Tapi sudah pamit, tapi gak etis.. hehe.. Nggak Mas, gak nyoba dekek lamaran nang kunu mas. Itu dtawari naruh lamaran di IKIP Mas. Masih sebatas ditawari itu, sek ditawari naruh lamaran. Bisa diterima bisa nggak. Allahualam."

Itulah bincang-bincang saya dengan Novliansyah 'Bajil' Pradana Putra, orang baik. Ia mengundurkan diri dari Kedai Doeloe sejak 6 September 2016.

Ketika Bajil mengundurkan diri, tentu Mat sendirian dalam mengelola kedai. Beruntung, tak lama kemudian, ia dibantu oleh M. Fabian Aldiano alias Icen. Namun mereka hanya bertahan hingga pertengahan bulan November. Di hari lahir Kedai Doeloe Kalisat yang ke-2 tahun, 15 November 2016, tak ada acara apa-apa di kedai. Saya dengar kabar dari Frans Sandi, ia mengistirahatkan Mat setidaknya hingga seratus hari ke depan.


Ucok Kecil, 17 November 2016

Sejak hari ini, 17 November 2016, Kedai Doeloe Kalisat mengalami penyegaran. Kini ia dikelola oleh dua orang teman yang biasa dipanggil VjLee dan Ucok Kecil. Tentu, Mat, Bajil, dan Icen akan menemani mereka berdua di hari-hari pertama. Adapun acara-acara yang telah biasa digelar di Kedai Doeloe akan tetap berjalan seperti biasa, di antaranya adalah Tutur Buku oleh GPAN --Gerakan Perpustakaan Anak Nasional-- Kalisat.

Saya selalu punya kenangan indah bersama Mat dan Bajil, sahabat yang baik. Terima kasih.

Untuk Kedai Doeloe, sukses selalu, manfaat dan barokah. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kedai Doeloe Kalisat © 2014