Dini hari, 16 Januari 2016
Lihatlah foto di atas, kami tampak gembira. Padahal masing-masing dari kami paltepelpal mengurusi bidang masing-masing yang bisa kami kerjakan, dengan kesadaran dan tanpa paksaan, demi berlangsungnya acara Pameran Foto Kalisat tempo Dulu. Selain kami berenam yang tampak dalam foto ini, di luar masih banyak.
Hari yang dinanti telah tiba.
Foto di atas diabadikan pada 16 Januari 2016, dini hari pukul 01.51. Tampak dalam foto Fanggi sedang menuntun sepeda onthel, properti milik Kedai Doeloe Kalisat. Ia berencana hendak menggantung sepeda itu untuk dijadikan latar belakang panggung mini. Sementara itu, yang lain masih menata tehel lantai bersejarah. Nggak percaya kalau bersejarah? Baca ini.
Kisah di Balik Tegel Stasiun Kalisat
Itu ubin yang berat, sedangkan kami harus mengusungnya bersama-sama dari ruang belakang. Lumayan melelahkan. Syukurlah, kami melakukannya sambil agejek. Jadi tidak terasa capeknya.
Skull Garage Cloting di acara Kalisat Tempo Dulu
Sebelumnya, telah ada kabar dari Mas RZ Hakim jika Skull Garage Cloting hendak buka sablon di acara Pameran Foto Kalisat Tempo Dulu. Kami tinggal mempersiapkan lokasinya, dimana sebaiknya untuk sablon kaos.
Jadi, yang ingin punya kaos bertuliskan Kalisat Tempo Dulu - Never Ending Story, dipersilahkan untuk membawa kaos polos warna cerah. Skull Garage Cloting akan menyablonkannya untuk Anda.
Balik lagi ke rencana menggantung sepeda onthel.
Menggantung Sepeda Onthel di Kedai Doeloe
Lihat, mereka benar-benar menggantungnya, dan dilakukan secara bersama-sama. Tak salah mereka menaruhnya di sana, sebab panggung kecil untuk para musisi itu menjadi terlihat manis.
Pada akhirnya, banyak dari teman-teman di Kedai Doeloe yang tidak tidur. Mereka uthek-uthek hingga siang hari, sampai adzan Dzuhur berkumandang. Akibatnya, ketika acara Pameran Foto telah dimulai, banyak wajah-wajah kuyu. Lebih banyak lagi yang terkapar tidur di rumah masing-masing. Frans Sandi si empunya Kedai Doeloe bahkan tak terlihat batang hidungnya. Namun tentu sudah ada tenaga yang lain. Kami telah mempersiapkan diri untuk berada di posisi masing-masing, sesuai yang diinginkan sedari mula.
Ini kerja kolektif. Gotong royong. Kami melakukannya bersama-sama, sebaik yang kami mampu, dan dengan hati yang gembira.
Teman-teman, hari yang ditunggu telah tiba. Mari menyambut kawan yang datang dengan sepenuh hati. Merdeka!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar